Nasaruddin Umar: Profil Ulama Kharismatik dan Menteri Agama yang Inspiratif

 

Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, adalah sosok ulama, cendekiawan, dan pemimpin yang memiliki pengaruh besar di Indonesia. Beliau dikenal luas sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta dan saat ini menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia. Kiprah dan pemikirannya yang moderat serta inklusif menjadikannya panutan bagi banyak orang, baik di dalam maupun luar negeri.

Latar Belakang dan Pendidikan

Nasaruddin Umar lahir di Ujung Bone, Sulawesi Selatan, pada 23 Juni 1959. Pendidikan dasarnya dimulai di kampung halaman, sebelum melanjutkan studi ke Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang. Kecerdasannya yang menonjol mengantarkannya ke jenjang pendidikan tinggi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Ujungpandang (sekarang UIN Alauddin Makassar).

Setelah menyelesaikan studi sarjana, Nasaruddin Umar melanjutkan pendidikan magister dan doktor di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau juga memperdalam ilmu agama dan filsafat di berbagai universitas terkemuka di dunia, seperti Universitas McGill Kanada, Universitas Paris-Sorbonne Prancis, dan Universitas Leiden Belanda. Pengalaman belajar di berbagai negara ini memberikan wawasan yang luas dan mendalam tentang agama, budaya, dan peradaban dunia.

Video Nasaruddi Umar, saat jadi tamu pada acara Mubes Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan(KKSS) yang ke 12 di Makassar 10 April 2025

Kiprah dan Kontribusi

Nasaruddin Umar memiliki rekam jejak yang kaya dalam berbagai bidang. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia pada periode 2011-2014. Selain itu, beliau juga aktif di berbagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar berperan penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Beliau sering menyampaikan khotbah dan ceramah yang menyejukkan, serta aktif dalam dialog antaragama. Pemikirannya yang moderat dan inklusif menjadikannya sosok yang dihormati oleh berbagai kalangan.

Pada tahun 2024, Nasaruddin Umar dilantik sebagai Menteri Agama Republik Indonesia. Dalam jabatan ini, beliau berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama, memperkuat kerukunan umat beragama, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Beliau juga aktif dalam mempromosikan Islam yang ramah dan toleran di kancah internasional.

Pemikiran dan Karya

Nasaruddin Umar dikenal sebagai ulama yang memiliki pemikiran progresif dan inklusif. Beliau banyak menulis buku dan artikel tentang agama, filsafat, dan budaya. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran" (1999), yang membahas tentang kesetaraan gender dalam perspektif Islam.

Pemikiran Nasaruddin Umar tentang Islam yang moderat dan toleran sangat relevan dengan konteks Indonesia yang majemuk. Beliau selalu menekankan pentingnya dialog antaragama dan menghargai perbedaan. Beliau juga aktif dalam mempromosikan perdamaian dan kerukunan di dunia internasional.

Penghargaan dan Pengakuan

Atas jasa-jasanya, Nasaruddin Umar telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu penghargaan tertinggi yang pernah diterimanya adalah Bintang Mahaputera Utama pada tahun 2014. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya dalam membangun bangsa dan negara.

Selain itu, beliau juga menerima berbagai penghargaan dari organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, serta universitas-universitas terkemuka di dunia. Pengakuan ini menunjukkan bahwa kiprah dan pemikiran Nasaruddin Umar diakui secara luas.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Nasaruddin Umar adalah sosok yang inspiratif bagi generasi muda Indonesia. Beliau menunjukkan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan keikhlasan, seseorang dapat meraih kesuksesan dan memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara. Pemikirannya yang moderat dan inklusif juga menjadi teladan bagi generasi muda dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran.