Dampak Penurunan Oksigen Terlarut(DO) Pada Tambak Udang Vaname

Tidak hanya mamalia ataupun hewan darat saja yang butuh oksigen dalam hidupnya, namun juga makhluk hidup yang ada di air juga memerlukan oksigen untuk tumbuh kembangnya. Oksigen terlarut atau di bidang budidaya udang lebih dikenal dengan nama Dissolved Oxygen(DO) adalah kadar oksigen yang terlarut dalam suatu kolam budidaya udang. Oksigen ini terdapat pada kolom air yang berasal dari difusi oksigen dari atmosfer, aktivitas fotosintesa Fitoplankton, penambahan air baru, maupun dari pergerakan air yang dihasilkan oleh kincir.

PENTINGNYA DO PADA TAMBAK UDANG

DO sangat penting dan vital dampaknya pada budidaya udang, karena secara logika saja ketika tidak ada suplay oksigen didalam lingkungan hidup udang atau perairan budidaya maka udang tersebut tidak dapat untuk hidup maksimal. Hal yang sama terjadi ketika sekumpulan manusia berjumlah 10 orang tinggal bersama dalam suatu kamar yang kecil yang seharusnya kapasitas 5 orang, dengan jumlah pendingin udara 1 pk saja tidaklah cukup untuk menyuplai oksigen untuk 10 orang, dan begitulah konsep dari oksigen terlarut dalam kolam budidaya udang.

Di budidaya udang terdapat istilah carrying capacity atau kapasitas maksimal pada kolam untuk menampung tonase udang tertentu. carrying capacity ini bia dilihat dari nilai DO malam yang sudah mencapai angka <4.0. 

Pengukuran DO dilakukan pada malam hari antara pukul 21.00-22.00 dikarenakan pada jam tersebutlah nilai oksigen terlarut berada pada titik kritis atau titik terendah. pengukuran DO atau oksigen terlarut dilakukan menggunakan alat  DO meter.

sumber gambar:

https://static.grainger.com/rp/s/is/image/Grainger/5MLL6_1

Penurunan nilai oksigen terlarut berdampak pada udang itu sendiri maupun lingkungan budidayanya. Kepadatan plankton dapat mempengaruhi nilai DO, ketika plankton didominasi oleh green algae lebih dari 1 juta sel/ml maka akan berdampak DO pada malam hari rendah, rendahnya nilai DO tersebut berdampak pada metabolisme udang yaitu nafsu makan menurun, pertumbuhan lambat, efisiensi pakan kurang. 

Turunnya nilai DO dikarenakan terlalu padatnya udang dalam kolam budidaya, biomassa udang yang tinggi maupun karena sedimentasi sisa plankton mati di dasar kolam, DO juga digunakan dalam proses nitrifikasi sehingga menyebabkan penurunan nilai DO. Penurunan nilai DO yang terjadi pada malam hari juga disebabkan karena dominasi fitoplankton yang ber-respirasi pada malam hari. 

Hal yang dapat dilakukan ketika DO turun adalah penambahan kincir, ganti air, atau sirkulasi air, siphon.


Berkaitan dengan nilai DO tersebut, DO yang tinggi menandakan sampai diatas angka 5 ppm menandakan populasi pada kolam tersebut kurang, dan tentu biomassa nya pun kurang. 


Post a Comment for "Dampak Penurunan Oksigen Terlarut(DO) Pada Tambak Udang Vaname"