Bocah Buku

 Suatu hari ada seorang anak umur 5 tahun yang dunianya seperti kebanyakan bocah lainnya. Bermain, tidur siang, main, dan tidur lagi saat menjelang jam sembilan. Setahun sebelum masuk bangku sekolah dasar, datanglah sepupunya mengajarinya abjad, sepupunya itu menggoreskan beberapa abjad di atas tanah menggunakan kayu, mengajarinya mengenal huruf untuk bekal sekolah satu tahun kemudian. Meskipun itu hanya asumsiku terhadapnya namun aku yakin itulah niatnya. Beberapa huruf nyangkut di kepalanya untuk dia ingat, beberapa dia lupa.


Bocah itu kemudian berangsur-angsur pintar mengeja, pintar membaca saat ia masih kelas 1 SD, lebih dulu dari teman-temannya yg lain, bahkan ia satu-satunya yang bisa mengeja dan membaca kalimat sederhana pada saat itu. Suatu pencapaian pertama baginya. Dia tidak menyukai gambar, teman-temannya membuka buku karena ingin melihat gambar dan berimajinasi sendiri mengenai peristiwa apa di gambar tersebut, namun bocah ini kembali membaca, lalu mengaitkannya dengan gambar ilustrasi itu.


Bocah itu tumbuh jadi anak yang pendiam, berdiam dirumah dan pilih-pilih teman dan kegiatan bermain, tidak sembarang teman dan permainan yang bisa ia mainkan. Saat sore hari selepas bermain sendiri dengan sepedanya, ia membuka buku-buku pelajaran SD yang banyak terdapat di rak buku rumahnya. Buku itu didapatkan oleh 2 kakaknya. Ia membuka lembar demi lembar buku pelajaran SD, mempelajari bab demi bab materi kelas 2 sampai kelas 6. Kebiasaannya membaca buku pelajaran dan buku cerita membuatnya memiliki kemampuan diatas rata-rata temannya pada saat itu. Hingga peringkat 1 di kelas tidak pernah tidak ia dapat. Kebiasaan membaca terbawa sampai SMP, daftar buku pinjaman di perpustakan tidak pernah kosong olehnya. Membaca buku di perpus lalu meminjamnya pulang ketika milhat ada bacaan menarik yang harus ia tuntaskan. 


Saat ini bocah itu masih suka membaca, bahkan menulis pun sekarang dia lakukan, meskipun sempat vakum dari dunia membaca saat SMK, karena sosial media, pergaulan yang membuat ia tidak berusaha mendapatkan akses membaca. Sebuah buku lahir dari kebiasaannya membaca yang memang menulis dan membaca adalah kegiatan yang terintegrasi dengan padu. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Semoga tetap bersatu.

Post a Comment for "Bocah Buku"