Pengukuran Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vaname



Air merupakan senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat vital bagi kehidupan manusiadan makhluk hidup lainnya.dapat dikatakan air merupakan sumber daya yang terbatas. Selama ini kebutuhan manusia akan air sangatlah besar. Jika kita melihat dari segi penggunaan, maka air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk melepas dahaga hingga kincir air yang dimanfaatkan sebagai penghasil energy listrik.

Dari segi keberadaannya pun ada bermacam-macam jenis air. Di bumi ini hampir 71 persen permukaanya merupakan wilayah perairan. Termasuk negara Indonesia yang merupakan Negara kepulauan. Yang berarti ketersediaan air untuk manusia sangat berlimpah. akan tetapi konsumsi air meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 50 tahun terakhir Effendi, H. (2000). Air merupakan media tempat hidup organisme perairan. Organisme perairan merupakan sumber daya hayati yang dimanfaatkan manusia. Kondisi air harus disesuaikan dengan kebutukan optimal bagi pertumbuhan biota ( makhluk hidup ) yang dipelihara. Air laut yang bersih harus tentu hal ini dikarenakan organisme ini merupakan produsen primer sebagai pendukung kesuburan perairan. Oleh karena itu kondisi perairan/ air harus mampu menyiapkan kondisi yang baik, terutama untuk tumbuhan tingkat rendah (Fitoplankton) dalam proses asimilasi sebagai sumber makanan hewan terutama ikan. Secara umum air sebagai lingkungan hidup mempunyai sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Agar dapat melakukan pengelolaan kualitas air dalam budidaya maka harus dipahami ketiga parameter kualitas air yang sangat menentukan keberhasilan suatu budidaya ikan. Parameter kualitas air yang akan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha budidaya ikan dan bagaimana cara melakukan pengukuran terhadap parameter kualitas air tersebut agar dapat selalu dipantau perubahan kualitas air dalam wadah budidaya ikan. rsedia sepanjang waktu Hal ini dikarenakan organisme ini merupakan produsen primer sebagai pendukung kesuburan perairan. 

Oleh karena itu kondisi perairan/ air harus mampu menyiapkan kondisi yang baik, terutama untuk tumbuhan tingkat rendah (Fitoplankton) dalam proses asimilasi sebagai sumber makanan hewan terutama ikan. Secara umum air sebagai lingkungan hidup mempunyai sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Agar dapat melakukan pengelolaan kualitas air dalam budidaya maka harus dipahami ketiga parameter kualitas air yang sangat menentukan keberhasilan suatu budidaya ikan. Parameter kualitas air yang akan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha budidaya ikan dan bagaimana cara melakukan pengukuran terhadap parameter kualitas air tersebut agar dapat selalu dipantau perubahan kualitas air dalam wadah budidaya ikan. dengan jumlah yang cukup, Sehubungan dengan itu, diperlukan bak sedimentasi, bak filter, dan bak penampungan air (bak reservoir) laut yang siap pakai. Dibawah ini merupakan cara pengukuran kualitar air pada tambak intensif berdasarkan pengalaman saya bekerja sebagai analis laboratorium kualitas air di perusahaan tambak.

Pengukuran suhu 

  1. Thermometer disiapkan, 
  2. Mengangkat thermometer yang terpasang di jembatan anco dari dalam air, 
  3. Mengamati nilai suhu pada thermometer, 
  4. Pengukuran suhu dilakukan setiap hari pada waktu pagi dan sore hari. 

Pengukuran kecerahan 

  1. Secchi disk disiapkan, 
  2. Secchi disk dimasukkan ke dalam petakan tambak secara perlahan-lahan sampai garis hitam putih tidak kelihatan, 
  3. Secchi disk diangkat secara perlahan-lahan sampai garis hitam putih kelihatan samar-samar dan nilai kecerahan dilihat dari skala yang berhimpitan dengan permukaan air, 
  4. Hasil pengukuran dicatat hasilnya

Pengukuran pH 
  1. pH meter dan air sampel disiapkan, 
  2. Elektroda pH meter dibilas dengan akuades kemudian lab dengan tisu.
  3. Dilanjutkan dengan mengukur pH pada sampel air. 
  4. Elektroda pH meter dibilas dengan akuades kemudian lab dengan tisu.
  5. Celupkan pada larutan buffer 4 sampai menunjukan angka pH 4
  6. Setelah digunakan pH meter disimpan kembali 
Pengukuran pH dilakukan setiap hari pada waktu pagi dan sore hari. 

Pengukuran salinitas
  1. Handrefraktometer disiapkan, 
  2. Kaca prisma pada handrefraktometer ditetesi aquades untuk kalibrasi alat, kemudian diamati dengan mengarah ke cahaya,
  3. Handrefraktometer dilap dengan tissue, 
  4. Pengambilan sampel, 
  5. Kaca prisma handrefraktometer ditetesi air sampel dari petakan tambak lalu diamati untuk menentukan nilai salinitas tambak, 
  6. Kaca prisma dibilas dengan menggunakan air tawar dan dikeringkan menggunakan tissue, 
  7. Pengukuran salinitas dilakukan setiap hari pada waktu pagi
Pengukuran Total Organic Matter (TOM) 
  1. Menyiapkan alat dan bahan
  2. Sampel diambil sebanyak 25 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer, 
  3. Menambahkan aquadest sebanyak 25 ml, 
  4. H2SO4 6 N ditambahkan sebanyak 5 ml, 
  5. KMnO4 0,01 N ditambahkan sebanyak 10 ml, 
  6. Sampel dididihkan dan ditunggu ±10 menit,
  7. Sampel diangkat dan didiamkan hingga suhu 60 – 70oC, 
  8. KMnO4 0,01N dititrasi hingga menjadi warna merah muda pertama
  9. Hasil pengukuran didapatkan dari ml KMnO4 0,01N yang terpakai dikali 12,64 dicatat hasilnya.
Pengukuran Alkalinitas 
  1. Menyiapkan alat dan bahan
  2. Mengambil air sampel sebanyak 50 ml dan dimasukkan ke erlenmeyer,
  3. Warna air sampel diperhatikan, kemudian ditambahkan dua tetes indikator phenolpthalein 0,5%, 
  4. Jika terjadi perubahan warna merah muda, kemudian dititrasi dengan H2SO4 0,02 N sampai warna merah muda hilang (kembali ke warna awal), 
  5. Volume hasil titrasi H2SO4 0,02 N dicatat, 
  6. Indikator metil orange ditambahkan sebanyak dua tetes, dan akan berubah menjadi warna kuning muda, 
  7. Sampel dititrasi dengan H2SO4 0,02 N sampai warna kuning muda berubah menjadi orange 
  8. Hasil pengukuran dicatat hasilnya. 
Pengukuran Amonium 
  1. Pengukuran kadar amonium dilakukan dengan cara:
  2. Pertama mengambil sampel air menggunakan spuit dan ditempatkan ke dalam botol sampel sebanyak 5 ml. 
  3. Sebelum digunakan kocok terebih dahulu botol reagen, setelah itu tambahkan 3 tetes reagen pertama dan homogenkan, kemudian tambahkan 3 tetes reagen kedua lalu homogenkan, dan tambahkan terakhir 3 tetes reagen ketiga, homogenkan. 
  4. Bandingkan warna setelah 5 menit dengan cara letakkan botol sampel diatas bagan warna, bandingkan warnanya dari posisi atas melihat kebawah.
  5.  Ketika membandingkan warna hindari dari sinar matahari secara langsung.
  6.  Catat hasil pengukuran amonium tersebut.
Pengukuran Nitrit 
  1. Menyiapkan sampel sebanyak 5 ml kemudian beri  sebanyak 1 kali sendokan menggunakan sendok yang ada pada testkit,
  2. Homogenkan lalu tunggu 5 menit 
  3. Kemudian membandingkan warna dari posisi atas melihat kebawah. 
  4. Ketika membandingkan warna hindari dari sinar matahari secara langsung. 
  5. Hasil pengukuran nitrit tersebut dicatat.
Menghitung Kepadatan Plankton 
  1. Menyiapkan alat dan bahan
  2. Haemocytometer diisi dengan air sampel menggunakan pipet tetes, 
  3. Air sampel pada haemocytometer ditutup dengan cover glass,
  4. Haemocytometer dijepit dengan menggunakan penjepit preparat mikroskop, 
  5. Mikroskop dihidupkan kemudian kepadatan plankton dihitung, 
  6. Hasilnya dicatat. 
Ada beberapa ketentuan ketika melakukan penghitungan plankton yaitu:
  • Penghitungan dilakukan pada 25 kotak utama dengan rumus jumlah plankton yang didapat x 10.000.
  • Ketika semua jenis plankton pada kotak 25 selesai dihitung maka dilakukan penghitungan pada 4 kotak sudut terluar dari haemocytometer dengan rumus jumlah plankton yang didapat×10.000/4
  • Plankton yang ditemukan pada 1 kotak sudut terluar tersebut dihitung dan tidak boleh lagi menghitung pada 3 kotak lainnya untuk 1 jenis plankton.

Post a Comment for "Pengukuran Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vaname"