Waktu

Waktu 

Usia dihantam waktu, makin lama makin tua saja aku.

Dari bocah ingusan menangis disuruh pulang karena main bersama teman sekarang kepala dua mengais pujian orang-orang.

Dari bocah sampai dewasa rasanga tidak begitu terlalu lama, rasanya seperti kemarin saja aku berkelahi dengan anak tetangga.

Kadang lambat berjalan, kadang pula waktu berlari. Aku yang tamak dan egois kadang lupa akan waktu, lupa orang-orang di sekitar, lupa bahwa ada orang-orang disekitar yang peduli padaku.

Kita semua diperbudak waktu, kita seolah merasa waktu itu milik kita, namun justru kitalah yang dimiliki oleh waktu.


Standar Kesuksesan
Ada beragam definisi kesuksesan tergantung dari perspektif orang (Subjektif).

Namun kesuksesan bagiku mengikuti apa yang ada di masyarakat sekitarku, aku harus jadi pegawai untuk jadi sukses, aku harus kerja kantoran, aku harus bergaji 10 juta, aku memang menginginkan itu, namun tolong jangan menaruh harap berlebih pada tubuh yang lelah ini. 

Kalian sangka aku tidak berjuang, kalian mengira aku tidak berusaha, kalian salah, aku telah melewati setiap episode perjuangan bahkan saat aku masih kuliah. 

Sewaktu kecil setiap kali seseorang bertanya, entah itu guru sekolahku ataupun orang-orang tua di sekitar rumahku, "apa cita-citamu?" Dengan lantang aku menjawab "aku ingin jadi guru". Bocah lugu yang tidak tahu akan peliknya problem di usia 20. Berselang beberapa tahun setelahnya, aku mengubur mimpi itu bahkan sebelum benar-benar jadi mimpi, aku hanya ingin jadi orang kaya yang ketika menginginkan sesuatu aku bisa segera membelinya. Sesederhana itu, namun kenyataan tidak sebaik yang kamu kira, skenario kehidupan di bumi sungguh tidak bisa ditebak.






 

Post a Comment for "Waktu"