Aku Ingin Kekal



Bumi sebagai tempat tinggal manusia beserta kehidupan yang kita jalani adalah pemberian dari Tuhan, dan saya sangat percaya akan hal itu meskipun caraku dekat dengan sang pemberi kehidupan berbeda dari kebanyakan orang beriman lainnya. Saya atheis, mungkin persepsi orang-orang begitu, namun salah besar karena saya masih percaya akan konsep penciptaan dan penghambaan serta surga dan neraka yang Tuhan janjikan setelah kehidupan dunia.


Umat manusia sekarang dibuat bimbang, sebab tidak tahu membedakan mana kemanusian yang asli dan mana kemanusiaan palsu. Contoh misalnya datang dari ajaran agama dimana melarang pernikahan yang tidak seiman yang tidak satu Tuhan. Para penganut agama mensahkan ajaran mereka ini dan menerapkannya di kehidupan, namun apakah hal itu masih sejalan dengan kemanusiaan? Mereka merasa bahwa hal itu benar dan sesuai dengan kemanusiaan, padahal sebenarnya tidak. Inti dari agama adalah kemanusiaan, inti dari bertuhan adalah menjalankan kemanusiaan itu sendiri disamping taat pada ajaran Tuhannya. Masihkah manusiawi jika hak seseorang untuk mendapatkan pasangan sesuai keinginan masih dibatasi dengan sekat agama beserta turunannya. 


Saya tidak membela pasangan tidak seiman, yang saya tekankan disini adalah masihkah manusiawi untuk memaksa orang lain untuk tidak menikahi dan menjalani hidupnya dengan pasangan yang ia cintai.Salah satu contoh diatas adalah false humanity di dunia ciptaan Tuhan dan banyak ekstrimis agama yang dengan senang hati merawatnya. 


Saya suka hidup di dunia yang menyerupai neraka ini. Banyak problem kehidupan yang pelik. Perbedaan pendapat sampai perbedaan ideologi, korupsi dan kemiskinan, memikirkan masa depan, si ambisius dan si bodo amat dan tak lupa pula masalah pribadi nan intim manusia yaitu hubungan percintaan. Saya sangat menyukai perbedaan yang menjadikan warna indah dalam kehidupan ini. Saya tidak menampik bahwa ideologi sayalah yang saya anggap paling benar, saya tidak marah jika banyak yang tidak sepemahaman dengan saya, saya tidak akan kecewa lantas menjauhi teman yang seringkali menghina saya. Saya terima semua warna yang membuat hidupku jadi indah, itulah seninya hidup segala hal tidak mungkin sejalan dengan apa yang kita inginkan. 


Dan sekali lagi saya suka hidup di dunia yang seperti neraka ini. Saya ingin kekal. Dan mungkin itulah alasan saya untuk tetap terjaga sampai jam 2 dini hari dan bangun 4 jam setelahnya. Sebab saya tidak suka tidur sebab tidur adalah menjalani kematian sementara, dan mimpi indah adalah surga bagi mereka. Namun saya tetap terjaga saya menolak kematian meskipun sementara, karena saya suka hidup di dunia yang fana. 


Post a Comment for "Aku Ingin Kekal"