Investasi dan Cinta


Kembali lagi di blog kesayangan para pembaca yang dipaksa membaca tulisan ini aktivis sosial media. Kali ini saya akan bercerita mengenai keterkaitan antara investasi dan cinta.

Pasti kita semua sudah tidak asing dengan kata investasi dan banyak diantara kita yang bahkan sekarang telah berinvestasi. Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. 

Dari definisi tersebut diatas lahirlah sebuah pemahaman bahwa berinvestasi itu sama dengan menabung dan kelak kita akan menuai hasilnya di masa depan. Banyak jenis dari investasi ini, yang umum di telinga masyarakat adalah investasi untuk memperoleh keuntungan materil contohnya investasi emas, tanah, usaha kontrakan dan masih banyak lagi. Padahal investasi tidak sebatas itu, ada juga investasi ilmu, investasi amal untuk akhirat bahkan investasi cintapun ada.

Berdasarkan psikologi manusia senantiasa akan bertindak jika dilandasi oleh investasi, kok bisa begitu? Lihat saja dan atau renungkanlah dalam-dalam pengalaman pribadi kita. Misalnya kita akan datang ke acara seminar motivasi yang telah kita bayar ratusan hingga jutaan untuk menyimak sang trainer memberikan motivasi untuk kita. Dan besoknya kita sudah mengubah kebiasaan lama kita dan akan mengikuti apa yang pernah disampaikan oleh sang motivator. Padahal materi yang disampailan olehnya sudah kita ketahui baik dari bacaan, pengalaman pribadi, maupun karena kesadaran sendiri. Mengapa demikian? Karena kita sudah berkorban materi yaitu uang, tenaga, dan waktu untuk datang dan menyimak di acara seminar tersebut, itulah yang dinamakan psikologi investasi. 

Tendensi untuk bertindak berdasarkan tingkat pengorbanan yang telah dilakukan inilah yang juga terjadi saat menjalin hubungan spesial dengan seseorang baik itu teman, keluarga ,terutama pasangan lawan jenis kita. Zaman sekarang pacaran sudah tidak dianggap tabu lagi bagi masyarakat kita baik yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan. Kaum milenial yang berperadaban dan semakin maju ini telah meruntuhkan tembok sosial yang disusun sedemikian rupa oleh masyarakat demi suatu relasi penyatukan hati dua insan yang haus akan cinta. Perpaduan hati antara dua lawan jenis ini rupanya juga mengadopsi psikologi investasi, jadi sekarang orang yang pacaran secara tidak langsung sudah mengimplementasikan ilmu bisnis dan ilmu psikologi secara bersamaan.

Hubungan dua orang insan akan langgeng ketika keduanya berkorban satu sama lain baik dari pihak wanita maupun pria ataupun keduanya. Sebab cinta memang seperti itu, tidak bisa didefinisikan secara pasti namun ketika kita sudah berkorban untuk sesuatu artinya kita sudah cinta pada suatu hal tersebut. Namun tingkat pengorbanan yang berbeda-beda juga menghasilkan cinta dengan kualitas yang berbeda pula. Maksud saya disini adalah seseorang akan berusaha keras mempertahankan hubungannya misal dia telah berkorban banyak demi pasangannya seperti telah memberikan hadiah yang besar kepada pasangannya, berupa materil bahkan tubuhnya pun telah dikorbankan demi merawat cinta yang ia bangun tersebut. 

Saat seorang cinta dan telah mengorbankan tubuhnya demi pasangan inilah yang mati-matian untuk menjaga hubungan tersebut agar tetap utuh, menjaga hubungan yang ia tanam sekuat mungkin agar tetap tumbuh bahkan hingga mematikan nalar dan logika mereka. Apapun yang orang lain bilang tentang hubungan mereka salah satu pihak tetap teguh pada pendiriannya untuk mempertahankan cintanya. Seberapapun seringnya salah satu pihak contoh pihak pria yang melakukan gesekan-gesekan pada hubungan mereka namun pihak lain yaitu wanita yang berulangkali memaafkan tindakan prianya tersebut. Kenapa? Karena sang wanita sudah berinvestasi untuk prianya. Saya tidak tahu secara spesifik investasi apa yang telah dilakukannya, kira-kira apa yang paling berharga dari pengorbanan materi, tenaga, waktu dan jiwa?



Post a Comment for "Investasi dan Cinta"