Laporan Praktikum Pembenihan Ikan Nila (oreochromis niloticus)

LAPORAN PRAKTIKUM
KOKURIKULER
PEMBENIHAN IKAN NILA(OREOCHROMIS NILOTICUS)









OLEH :
MUHAMMAD FIRMAN
1822010041





BUDIDAYA PERIKANAN 31
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP / 31
TAHUN 2019

BAB 1
 PENDAHULUAN
LatarBelakang
 Pembenihan ikan nila merupakan usaha budidaya yang sangat produktif. Meskipun jumlah telurnya relatif sedikit, namun frekuensi pemijahan ikan nila cukup sering. Ikan ini bisa dikawinkan setiap bulan, sampai usia produktifnya habis
 Ikan nila mudah memijah secara alami. Bahkan ikan ini gampang sekali memijah secara liar di kolam-kolam budidaya. Tidak seperti ikan mas atau ikan lele yang memerlukan banyak rekayasa. Pengaturan hanya diperlukan untuk mengelola agar pemijahan berlangsung terkendali.Dengan pengelolaan yang tepat, pembenihan ikan nila akan menjadi usaha yang menguntungkan. Pada kesempatan kali ini akan diulas apa saja yang perlu dipersiapkan untuk memulai pembenihan ikan nila
 Begitu populernya ikan nila sehingga saat ini dengan mudah ditemukan diseluruh pelosok tanah air. Hal ini menunjukkan bahwa nila memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan (Amri dan Khairuman, 2008). Namun seiring dengan berkembangnya budidaya ikan nila yang semakin luas, peluang menurunnya mutu ikan secara genetik juga semakin besar. Hal tersebut karena ikan nila termasuk komoditas yang mudah dikembangbiakkan. Sejak dikenalkan pada tahun 1994, pertumbuhan ikan nila yang dipelihara dijaring apung sekitar 6 g per hari. Jadi, jika ikan nila yang ditebar berukuran 10 g dan dipelihara sekitar empat bulan, saat panen bobotnya sudah mencapai 700 g/ekor. Sementara itu, data terakhir di Waduk Cirata, Ikan nila dengan ukuran tebar dan dipelihara dalam waktu yang sama, bobot panennya hanya mencapai 240 - 250 g/ekor. Dengan kata lain, hasil tersebut menunjukan adanya penurunan mutu genetik (Nugroho, 2013).

1.2 Tujuan
memperoleh dan menambah pengetahuan serta keterampilan dalam bidang pembenihan pada budidaya ikan nila.
Mencari peluang usaha Menarik minat masyarakat dengan makanan yang sehat dan bergizi.


BAB II
GAMBARAN UMUM USAHA
 Kondisi Umum Usaha
            
Sarana pokok dalam usaha pembenihan ikan nila adalah tersedianya berbagai fasilitas kolam, yakni kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan induk, dan kolam penampungan benih atau kolam desinfeksi. Adapun usaha yang kami lakukan yaitu pemijahan ikan nila, yang dilakukan secara alami, dengan menguanakan bak beton yang berbentuk segi empat, dengan ukuran 2x2 meter/segi. Desain, tata letak dan konstruksi sarana pokok, sarana penunjang dan sarana pelengkap unit usaha pembenihan di atas menuntut persyaratan tersendiri yang terkait dengan aspek-aspek biologis, teknis, higienis, dan ekonomis agar semua operasi pembenihan, pemanenan dan pengepakan hasil bisa dilaksanakan secara efisien (Amri dan Khairuman, 2008).
2.2. Potensi 
Beberapa kriteria sosial ekonomi dan legalitas usaha pembenihan ikan nila antara lain lokasi usaha pembenihan harus aman dari segala macam gangguan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan masyarakat sekitar. Usaha pembenihan ikan nila tidak bertentangan dengan norma social yang dianut oleh masyarakat disekitar lingkungan lokasi usaha. Pelaksanakan usaha pembenihan ikan nila dilakukan jika memberikan keuntungan, artinya penggunaan lahan dan tenaga kerja mampu menunjang usaha lain dan memberikan keuntungan terbaik. Selain itu, jumlah dan kualitas air juga harus memenuhi syarat dan yang tidak kalah pentingnya, akses ke berbagai sarana social, seperti pasar, sekolah, dan tempat ibadah mudah dijangkau (Amri dan Khairuman, 2008).


BAB III
METODE PELAKSANAAN USAHA
3.1. Aspek Produksi
3.1.1 Persiapan Peralatan
Tabel 1 Alat-alat yang digunakan pada pemijahan ikan nila 

Alat

Fungsi

Jala


Digunakan untuk mengambil atau menangkap ikan (benih atau induk) dalam jumlah banyak.


waring 
Digunakan untuk mengambil atau menangkap ikan (benih atau induk) dalam jumlah banyak.


Hapa

Kotak dari jarring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih


Seser

Digunakan untuk mengambil atau menangkap ikan (benih atau induk) dalam jumlah sedikit.

Ember (kecil dan besar)

Digunakan untuk menampung sementara ikan (benih atau induk), dan untuk wadah pakan ketika pemberian pakan.


Baskom (kecil dan besar)

Digunakan untuk menampung sementara ikan (benih atau induk)


Timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg)

Digunakan untuk menimbang bobot tubuh ikan (benih atau induk)


Sendok

Digunakan untuk mengambil telur atau larva saat melakukan penghitungan telur


Aerator

Digunakan untuk menambah oksigen di dalam air


3.1.2 Persiapan Kolam
Sebelum melakukan proses pemijahan dilakukan persiapan kolam pemijahan terlebih dahulu, sehingga kolam pemijahan yang akan digunakan dapat menghasilkan hasil pemijahan yang sesuai dengan yang diharapkan. Tahapan persiapan kolam pemijahan nila Best yang dilakukan, yaitu sebagai berikut.
Pengurasan Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan dikuras terlebih dahulu semua air yang ada pada kolam, untuk membuang sisa-sisa kotoran air kolam. Sehingga pada saat proses pemijahan dapat meminimalisir parasit dan penyakit pada induk nila Best, karena kualitas air merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemijahan nila Best. Pada saat pengurasan kolam pemijahan ikan yang berada pada kolam diseret dengan menggunakan waring berukuran cukup besar untuk memudahkan penjaringan ikan. Kemudian ikan yang dipindahkan pada kolam yang lainnya. Setelah ikan dipanen, saluran inlet kolam di tutup dan saluran oulet kolam untuk menyurutkan air. Saluran outlet kolam ditutup menggunakan saringan supaya ikan yang tidak tertangkap pada saat penjaringan tidak ikut terkuras. setelah kolam pemijahan sudah sedikit surut ikan yang tersisa ditangkap dengan menggunakan waring berukuran kecil. Setelah ikan habis ditangkap, kemudian saringan penutup saluran outlet kolam dibuka supaya mempercepat pengurasan air kolam pemijahan.
Pemasangan Induk Jantan dan Betina
Induk jantan dan betina ikan nila yang telah siap untuk memijah kemudian dimasukkan ke dalam kolam pemijahan yang telah siap untuk digunakan proses pemijahan. Induk jantan dan betina dimasukakan secara bersamaan ke dalam kolam dengan perbandingan jantan dan betina 1:3. Proses pemijahan dilakukan secara alami, yaitu tanpa campur tangan manusia pada saat sebelum pemijahan, proses pemijahan sampai setelah selesai pemijahan. pemijahan Proses pemijahan juga dilakukkan secara massal dalam satu kolam, yaitu dalam satu kolam tidak hanya satu pasangan induk nila Best (tunggal) yang memijahan, tetapi banyak pasangan (massal). Kemudian induk dibiarkan dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan proses pemijahan
3.1.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan induk dilakukan dengan pemberian pakan tambahan 3 – 6 % perhari dari bobot ikan. Pemberian pakan dilakukan sesuai yang dibutuhkan oleh induk dan larva. 
3.1.4 Pakan
Pakan sangat berperan dalam pertumbuhan ikan, agar pakan yang diberikan optimal maka jumlah harus tersedia cukup, kualitasnya memadai serta sesuai dengan jenis atau pun bentuknya. Juga waktu, frekuensi, dan cara pemberiannya yang tepat supaya bias mempercepat kematangan gonad dan menghasilkan benih yang baik.
3.1.5 Jumlah pakan yang diberikan
Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. Bila pakan yang diberikan kurang dari yang di butuhkan kemungkinan yang terjadi adalah pakan tersebut hanya digunakan hanya untuk memprtahankan kondisi tubuh saja sedangkan bila berlebihan ikan tidak akan menghabiskannya, sehingga terjadi pembusukan sisa pakan. 
3.1.6 Jenis pakan ikan
Jenis pakan yang diberikan adalah pakan buatan, yang berbentuk bulat dan terapung di permukaan air.

3.2. Manajemen Usaha 
Manajemen usaha adalah proses perencanaan,pengorganisasian memimpin, staff mengembalikan kegiatan sumber daya dalam organisasi melalui usaha manusia melalalui sistemik, terkoordinasi dan kooperatif untuk mencapai tujuan usaha bersama.






3.2.1 struktur organisasi



















BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
4.1. Analisa Usaha
4.1.1 Biaya Operasional 
pada kegiatan ini hanya berasal dari pakan yang diberikan setiap hari selama pemeliharaan induk dan larva 
Table 2.1 biaya untuk pakan induk dan larva:
No 
Alat dan bahan 
Harga satuan/kg pakan (rp)
Jumlah/berat(kg)
Harga(Rp)

1
Pakan induk 
Rp. 9000,-
6,3 kg
Rp 56.700,-

2
Pakan larva
Rp. 9000,-
0,03 kg 
Rp. 270,-

Total 


6,33 kg 
Rp 56.970,-

Table 2.2 hasil data induk dan larva 
No 
Jenis 
Jumlah(ekor)
Fr (%)
Berat biomass(g)
Lama pemeliharaan(hari)

1
Induk 
8 ekor 
5%
205 g
31 hari 

2
Larva 
2.800 ekor 
3%
Berat biomas hari ke 2=30,99 g(1.300 ekor) berat biomassa hari ke 5=87,36 g(2800 ekor)berat biomass hari ke 10=115,92 g(2800 ekor)
13 hari



4.1.2 pendapatan 
Jumlah larva yang hidup 2564 ekor 
Harga satuan Rp 100,-/ekor 
2564 x Rp100,- = Rp256.400,-



4.1.3 analisa manfaat 
Keuntungan= pendapatan-total biaya operasional 
         = Rp.256.400-Rp.56.970,-
  =Rp.199.430,-
RC ratio = pendapatan/total biaya operasional 
        = Rp.256.400/Rp.56.970
         =4,5








BAB V 
PENUTUP
5.1 Kesimpulan 
Dari hasil praktikum kewirausahaan pembenihan ikan nila dapat disimpulkan bahwa 
Pembenihan dilaukan secara alami di tematkan pada kolam pemeliharaan beton baik induk maupun larva
Pemberian pakan untuk induk dan larva dilakukan 2 kali sehari 
Jumlah larva yang hidup 2564 ekor dengan Harga satuan Rp 100,-/ekor 
5.2 Saran 
1. Dalam pemeliharaan induk harus diperhatikan waktu pemeliharaan
2. pemberian pakan harus optiml sehingga hasil dapat berkualitas.










LAMPIRAN 

Perbersihan kolam oleh teknisi 


Pengisian kolam dengan air


Timbangan 


Penanganan terhadap induk 

















Daftar pustaka
Direktorat Usaha, 2010. Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 1. Jakarta: Depdikbud.
Rahardi, F. 1993. Kristiawati, Regina. Nazaruddin. Agribisnis Perikanan, Penerbit Swadaya, Jakarta.
Sugiarto Ir, 1988, Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila. Penerbit CV.Simplex (Anggota IKAPI)”.
Trewavas, E. 1982. Tilapias: taxonomy and spesification. Di dalam: Biology and Culture of Tilapias (R.S.V Pullin and R.H. Lowe Mc Cannel eds.) ICLARM Conference Proceedings 7. International Centre for Living Aquatic Resource Management. Manila, Filipina.
Khairuman dan Khairul Amri. 2003. Budidaya ikan nila secara intensif. Agromedia Pustaka
Usni Arie. 2004. Pembenihan dan pembesaran nila gift. Penebar Swadaya
Rahmat Rukmana. 1997. Ikan nila, budidaya dan prospek agribisnis. Kan


Post a Comment for "Laporan Praktikum Pembenihan Ikan Nila (oreochromis niloticus)"