Ambiguitas Gramatikal

Contoh kalimat ambigu yang mengangkat tema agama
Sering kali kita termakan hoax dan provokasi yang disampaikan orang melalui dunia maya oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah persatuan, saya punya sedikit cerita dan pengetahuan kepada kita semua agar terhindar dari hoax dan provokasi.
Sedikit bercerita menganai apa yang saya lakukan dulu di social media, di tengah rutinitas saya dalam menjalani PKL saya yang terbaring lelah di kamar karena lelah selepas menjalani aktivitas, saya lalu membuka social media twitter saya untuk melihat hal apa yang trending di Indonesia hari itu. Seturut hal tersebut saya menemukan hal yang sangat bagus dishare di WA untuk dijadikan bahan perbincangan.
Tak lama setelah saya melihat sebuah twit utas dari seorang yang saya lupa nama akunnya tersebut, saya lantas menyalin kalimatnya dan jadilah seperti gambar diatas.

Tiga kalimat ambigu yang saya share secara terpisah kepada kontak WA saya mendapat banyak kritikn dan komentarpedas dari teman-teman saya.  Ada yang mengatakan bahwa saya menghina agama Islam karena memposting kalimat “ Islam itu agamanya Salah” padahal Salah yang saya maksud adalah nama pemain sepakbola asal Mesir yang bernama Salah.
Kemudian kalimat “Salat itu boleh di langgar” dan kalimat “saya Islam walaupun babi haram, saya tetap makan. Agar bisa menjalani aktivitas sehari-hari”juga mendapat komentar pedas yang objek sasaran caci maki mereka yaitu kepada saya selaku orang yang membagikan kalimat tersebut.

Berangkat dari peristiwa ini Saya melihat pola pengetahuan dan langkah netizen dalam memberikan komentar dan kriik tehadap sesuatu ternyata memang sangat kurang dan masih harus diperbaiki pola pikirnya. Mereka langsung memberikan komentar dan kritik yang sangat miring tanpa mecermati dan menelaah terlebih dahulu sesuatu yang mereka lihat, semata-mata mereka melihat agama yang dijadikan konten maka mereka langsung saja menaggapi menganggap saya melakukan penistaan agama dan sebagainya, padahal kalimat diatas hanya permaianan kata yaitu kalimat ambiguitas gramatikal.

Inilah yang sering dan akan terus menjadi pemicu hoax merebak, ujaran kebencian dan provokasi yang merajalela menghasut masyarakat Indonesia dengan mudahnya. 
Karena kita fakir akan pengetahuan menangkal itu semja, Kecuali kita sama-sama belajar dan ingin berubah dari hoax dan provokasi yang sekarang makin banyak dewasa ini berseliweran di jagat maya.
Maka dari itu perlu kita pahami salah satu kalimat yang membuat orang salah kaprah atau bisa saja terprovokasi yaitu kalimat ambiguitas gramatikal ini menurut KBBI am·bi·gu a bermakna lebih dari satu (sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan sebagainya); bermakna ganda; taksa. 

Ambiguitas sering disebut sebagai impuls. Kehalusan dapat diartikan atau diartikan lebih dari satu makna konstruksi sintaksis
Tidak dapat disangkal bahwa ambigu yang mengarah pada lebih dari satu makna dapat terjadi dala. percakapan lisan atau dalam sebuah tulisan. Ketika percakapan lisan dapat diharapkan dengan pelafalan yang lambat sedangkan untuk tulisan, jika hanya beberapa tanda baca, kalimat atau kata diinterpetasikan sedemikian rupa sehingga berbeda dari makna yang diinginkan oleh yang membuat tulisan.

Ambigu atau penentuan nasib sendiri adalah bagian dari makna suatu pernyataan. Ambiguitas dapat terjadi dalam berbagai bahasa, frasa, klausa, dan kalimat.
Kalimat ambigu itu sendiri terdiri dari tiga jenis. Di antaranya ambigu leksikal, ambigu fonetis dan ambigu gramatikal. Di bawah ini saya akan memberikan tiga contoh kalimat ambigu ditentukan jenis dan penjelasannya. 

Menunggu untuk dibaca : https://www.rancah.com/berita-opini/77770/presiden-harus-tegas-membatalkan-ruu-hip/

Contoh Kalimat Ambiguitas Gramatikal dalam Bahasa Indonesia – Kalimat ambigu merupakan salah satu diantara jenis-jenis kalimat selain kalimat inti, kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Kalimat ambiguitas gramatikal adalah salah satu diantara berbagai jenis kalimat ambiguitas yang ada. Kalimat ambigu ini merupakan kalimat yang menjadi ambigu karena proses pembentukan tata hahasa (gramatikal) yang terjadi pada sebuah kata atau frasa. Ambiuitas pada kalimat ambiguitas gramatikal ini bisa dihilangkan jika diterapkan pada penempatan kalimat yang tepat.
Dengan kita mengetahui sedikit mengenai kalimat ambigu diharapkan agar kita bisa menangkal hoax dan provokasi terutama provokasi agama khususnya dan provokasi sentimental lain yang marak dewasa ini

Post a Comment for "Ambiguitas Gramatikal"